Aplikasi kaca sebagai penutup atap transparan | Foto: Aqnus Febriyant / Shutterstock

Oleh: Suryaglass.id

Kaca merupakan suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi, di mana salah satu bahan utamanya adalah pasir silika. Kaca merupakan amorf (non-kristalin) material padat yang bening dan tembus pandang, serta biasanya rapuh atau mudah pecah.

Baca juga: pintu kaca otomatis

Perkembangan teknologi telah membawa peningkatan terhadap kualitas serta keragaman jenis dan karakteristik dari material konstruksi, termasuk juga pada kaca. Terdapat beberapa jenis kaca yang biasa digunakan dalam konstruksi bangunan, antara lain:

  1. Kaca Bening. Sesuai dengan namanya, kaca tidak berwarna ini dikenal juga dengan sebutan float glass. Karakteristik dari kaca ini adalah permukaannya yang rata dan sangat bersih. Kaca bening banyak digunakan pada eksterior dan interior bangunan, baik pada gedung bertingkat maupun rumah tinggal, selain juga untuk perabot rumah tangga.
  2. Kaca Warna. Dikenal juga dengan sebutan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini merupakan kaca bening atau float yang diberi warna dengan sedikit penambahan logam pewarna. Sifat tembus pandang kaca menjadi lebih rendah dengan pemberian warna tersebut sehingga dapat memberikan privasi. Penggunaan kaca warna ini lebih banyak pada eksterior bangunan, seperti untuk curtain wall, pintu atau jendela.
  3. Kaca Apung. Disebut juga kaca soda kapur karena terbuat dari natrium silikat dan kalsium silikat. Karakteristik kaca ini adalah permukaannya yang bersih dan datar sehingga menyebabkan pantulan menyilaukan ketika terkena cahaya. Penggunaan kaca apung ini seringkali pada fasad depan toko dan pada bangunan publik.
  4. Kaca Es. Memiliki karakteristik tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya. Karakter tersebut berfungsi selain untuk memberikan efek dekoratif, juga dapat memberi efek pencahayaan dan pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara maksimum.
  5. Blok Kaca. Dikenal dengan nama Glass Block, kaca ini dibuat dari dua bagian yang berbeda, di mana saat proses peleburan kaca, keduanya ditekan dan dibakar bersama-sama. Penggunaan glass block adalah sebagai elemen arsitektur dalam konstruksi dinding, skylight, dan sebagainya. Selain mampu memberikan pencahayaan tambahan untuk suatu ruangan, kaca ini bersifat tidak tembus pandang.
  6. Kaca Reflektif. Sesuai dengan namanya, jenis kaca ini mampu merefleksikan cahaya sekaligus mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga dikenal juga dengan nama kaca one-way.Karakterikstik dari kaca ini adalah memiliki lapisan yang bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan kesan mewah lewat pantulannya.
  7. Kaca Anti Pecah. Pada kaca anti pecah ini ditambahkan beberapa jenis plastik polyvinyl butyral dalam proses pembuatannya. Ketika pecah, kaca ini tidak bisa membentuk potongan-potongan yang tajam, melainkan cenderung retak menjadi potongan kecil dan masih menempel pada bagian utamanya karena adanya lapisan plastik polyvinyl butyral Penggunaan kaca anti pecah ini, antara lain untuk kaca mobil, jendela rumah, skylight, dan ventilasi.
  8. Kaca Tempered. Memiliki kekuatan yang sangat tinggi, bahkan hingga 3-5 kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan kaca biasa, meski dengan ketebalan yang sama. Di samping tahan terhadap beban angin, tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock), kaca tempered juga lebih aman karena bila pecah akan menjadi butiran halus.
  9. Kaca Laminated. Kaca ini memiliki tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Hal itu karena bila kaca laminated pecah, maka tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Yang menjadi karakteristik kaca laminated adalah pecahan kaca tersebut tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca pun akan tetap terpasang pada rangkanya.
  10. Kaca Ekstra Bersih. Memiliki dua sifat khusus, yaitu fotokatalitik dan hidrofilik. Sifat-sifat ini bertindak sebagai penolak noda dan memberikan penampilan yang bersih dan indah. Karakteristik kaca jenis ini adalah tidak gampang kotor sehingga mudah dalam perawatan.
  11. Benang Halus dari Kaca. Dikenal dengan nama glass wool, merupakan insulasi termal yang terdiri dari serat kaca yang terjalin dan fleksibel sehingga membuatnya menjadi seperti wool dari kaca. Penggunaan glass wool adalah sebagai pengisi atau isolator pada bangunan, juga untuk isolasi kedap suara.
  12. Unit Kaca Terisolasi. Merupakan unit kaca berlapis ganda karena berisi kaca yang dibagi menjadi dua atau tiga lapisan dan dipisahkan melalui udara atau ruang hampa udara. Karakteristik kaca ini adalah tidak dapat dilalui panas karena udara di antara lapisan dan bertindak sebagai isolator yang baik.

Kaca es yang dapat mereduksi silau secara maksimum | Foto: Hanumassu Sang-Ngam / Shutterstock

Penggunaan kaca sebagai material konstruksi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Baca juga: kanopi kaca surabaya

Kaca sebagai elemen penutup eksterior yang populer di bangunan-bangunan modern | Foto: Grand Warszawski / Shutterstock

Selain beberapa kelebihan penggunaan kaca sebagai material konstruksi, terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki kaca. Namun, hal tersebut bisa diminimalisir semaksimal mungkin dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kelemahan kaca, di antaranya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!