Automatic door adalah jenis pintu yang dapat membuka maupun menutup tanpa ada sentuhan dengan handle. Meski terlihat sederhana, ternyata cara kerja pintu otomatis cukup rumit. Pasalnya, ada beberapa sistem yang digunakan agar dapat berjalan secara otomatis.
Jenis pintu ini sudah banyak digunakan, terutama pada tempat yang trafficnya tinggi. Anda pun bisa memesannya untuk dipasangkan di gedung kantor, toko, atau swalayan. Selain itu, Anda dapat memilih jenis sensor dan memprogram perintah sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya.
Cara Kerja Automatic Door
Ketika dilihat, cara kerja pintu otomatis memang tampak sederhana. Sebab hanya membuka dan menutup sesuai dengan perintah yang diinput dalam program. Tapi ternyata, ada beberapa sistem yang terpasang, mulai dari sensor, penggerak, alarm, dan lainnya.
Mulai dari sensor, ini adalah sistem yang paling utama. Automatic door dapat berfungsi karena adanya sensor yang dipasangkan di sekitarnya. Biasanya diletakkan di dalam maupun luar pintu dan disamarkan. Tujuannya, agar tidak mengganggu pengunjung.
Sistem tersebut bekerja dengan cara mendeteksi objek maupun orang yang melintasi pintu. Setelah objek terdeteksi, selanjutnya akan dikirim perintah ke sistem motor atau penggerak. Inilah yang bertugas membuka serta menutup pintu.
Sistem motor ini akan membuka otomatis kalau ada objek yang mendekat ke pintu. Kemudian menutupnya kembali setelah objek tersebut berada di luar jangkauan sensor. Penggerak bekerja sesuai dengan pemrograman yang Anda lakukan. Beberapa contohnya yaitu:
- Pintu tidak terbuka seluruhnya, tapi sebagian.
- Hanya bisa terbuka dari dalam kalau ada orang yang keluar.
- Pada waktu tertentu hanya dapat digunakan untuk akses keluar.
Selain itu, masih ada satu sistem lain yang mendukung kerja automatic door yaitu alarm. Alat ini berfungsi kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan perintah yang diinput dalam program. Jika sensor mendeteksi hal tersebut, maka alarm akan berbunyi.
Cara kerja seperti itu tentunya memberikan kemudahan di tempat-tempat yang ramai. Pintu otomatis bisa meminimalisir antri karena akses keluar masuk lebih longgar. Bukan hanya nyaman, tapi juga higienis sebab tidak perlu ada kontak dengan handle.
Macam-Macam Sensor
Pintu otomatis ini dapat berfungsi dengan baik kalau ada sensor yang menjadi sistem utamanya. Karena bertugas mendeteksi objek, tentu bisa dipahami kalau kegunaannya krusial. Berikut macam-macam sensor yang dapat Anda pilihkan:
1. Tekanan
Sensor tekanan ini paling umum digunakan pada automatic door. Biasanya letaknya disamarkan di bawah keset yang ada di depan pintu. Pintu akan bereaksi kalau menerima batasan minimal tekanan atau berat objek hingga dapat membukanya.
2. Gerakan
Selanjutnya yaitu gerakan. Jenis ini bekerja dengan memancarkan radar gelombang mikro. Ketika objek berada di jangkauannya, secara otomatis pintu akan terbuka. Sedangkan saat objek menjauh, langsung tertutup kembali.
3. Optik
Macam-macam sensor yang ketiga ini memancarkan tirai inframerah. Automatic door akan bereaksi kalau ada orang yang menghalangi sensor. Karena terhalang, maka pancaran cahayanya menjadi terganggu. Inilah yang mengakibatkan otomatis terbuka. Pintu tertutup setelah orang menjauhi sensor.
4. Panas Tubuh
Jenis yang berikutnya ini bekerja dengan menghitung panjang gelombang oleh tubuh manusia. Baik diam maupun bergerak, akan menghasilkan energi panas. Panas dideteksi oleh sensor, hingga sistem motor memutuskan untuk membuka atau menutup.
5. Jarak Jauh
Terakhir adalah sensor yang dikendalikan dari jarak jauh. Ada remot yang dioperasikan manual untuk membuka atau menutup. Biasanya ini digunakan pada pintu garasi.
Demikian penjelasan tentang cara kerja pintu otomatis. Jika ingin mengaplikasikannya, Anda dapat memesan berbagai jenis automatic door yang disediakan. Selain itu, Anda dapat menentukan sendiri model pintu atau sensor yang digunakan.